Backup Dan Recovery
Recovery adalah mekanisme untuk memulihkan database
dengan cepat dan akurat setelah mengalami kerusakan.Data Recovery merupakan proses
mengembalikan data dari kondisi yang rusak, gagal, korup, atau tidak bisa
diakses ke kondisi awal yang normal. Data yang dikembalikan bisa dari hard
disk, flash disk dan media simpan lainnya seperti kamera digital, dan
camcorder. Kegiatan recovery atau pengembalian data ini bisa karena kerusakan
fisik dari piranti penyimpanan atau kerusakan logis/software yang memungkinkan sistem
file tempat tersimpannya data tersebut tidak bisa dikenal karena tidak
ter-mount dengan baik oleh sistem operasi. Kasus kehilangan data yang paling
banyak terjadi umumnya adalah kegagalan logis, yaitu ketika sistem operasi
gagal untuk mengenali sistem file, baik disk, partisi atau karena sistem
operasinya yang rusak.
B.
Pengertian
Back Up
backup data adalah
memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di dalam
hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke
lokasi/perangkat lain. Fungsinya yaitu kita masih mempunyai cadangan data dari
data yang hilang/rusak/terhapus, baik yang disebabkan oleh kesalahan kita
sendiri atau faktor lain di luar kemampuan kita, seperti: terkena virus, file
rusak (tidak bisa dibuka), perangkat komputer error/bermasalah, mati listrik,
bencana, dan lain sebagainya. Dengan begitu cadangan data yang sudah kita
simpan tersebut dapat kita gunakan kembali sebagai pengganti data yang telah hilang/rusak/terhapus
tadi. Fungsi back up data lebih mengacu pada faktor keamanan dan kenyamanan
dalam menggunakan computer.
·
Backup Logika
dan backup fisik
Backup logika
adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang
direpresentasikan dalam perintah SQL. Seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan
INSERT DATA.
Backup fisik
adalah mengambil datatabase dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan
Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\
Pada folder
tersebut terdapat file database, setiap table diciptakan dari 3 file yaitu
.MYD, ,FRM dan .MYI, pada saat pengambilan data dilakukan dengan mengcopy
folder yang didalamnya menyimpan data dari database yang kita punya. Data yang
diambil adalah seluruh database dan tidak bisa terpilih, sangat berbeda dengan
backup secara logika, data yang diambil bisa dipilih sesuai dengan yang
diinginkan.
Berikut ini
karakteristik backup secara logika :
·
Backup
dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur daninformasi data.
·
Backup
berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan
mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.
·
Output bisa
lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang disimpan 5 MB dalam
bentuk file sql maka pada saat recovery akan terjadi kehabisan memori karena
prosesnya akan menghabiskan banyak memori untuk mengembalikan dalam bentuk
semula.
·
Backup dan
Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
·
Backup logika
tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan
dalam file .SQL Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan
DML.
·
Backup data
dilakukan saat server sudah dijalankan.
Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql
Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql
Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah :
SELECT …..INTO OUTFILE
Berikut ini
karakteristik backup fisik :
·
Backup terdiri
dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori
MySQL, data dari table memori tidak disampan pada disk.
·
Backup data
secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya
pengcopian secara fisik.
·
Outputnya
lebih sederhana dibandingkan backup logika.
Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri dari file MYi, MYD dan FRM.
Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri dari file MYi, MYD dan FRM.
Backup online dan backup offline
A. Backup online
Backup online
dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan
saat server sedang dihentikan. Sedangkan Backup offline adalah sebuah cara
untuk menyimpan file di dalam computer jaringan sedemikian rupa sehingga
pengguna dapat mengaksesnya, bahkan ketika pengguna tidak terhubung jaringan.
Metoda Backup
Online mempunyai karakteristik :
·
Lebih sedikit
mengganggu klien lain karena dapat menggunakan mysql server tanpa harus
menghentikan pekerjaan selama proses backup.
·
Backup data
hanya dilakukan pada data yang tidak sedang terlibat dalam transaksi.
B. Backup Offline
Offline backup
adalah cara untuk menyimpan file dari jaringan sehingga mereka akan dapat
diakses bahkan ketika pengguna tidak terhubung ke jaringan mereka disimpan
pada. Ini adalah fitur bermanfaat bagi pengguna yang sering mengandalkan
telecommuting dengan komputer portabel atau perangkat mobile dan karena itu
tidak selalu berhubungan langsung dengan jaringan mereka biasanya mengakses
file dari.
Offline backup
digunakan sebagai tindakan pencegahan keselamatan karena tidak tersedia untuk
memperbarui, sehingga tetap sebagai salinan tersentuh file pada saat itu
disimpan atau disalin secara offline. Menyimpan sebuah file atau folder ke
dalam backup offline akan memastikan bahwa ada salinan file yang tersedia untuk
direferensikan, harus kesalahan terjadi dengan jaringan atau jika sistem itu
crash.
Metoda Backup Offline mempunyai karakteristik
:
·
Mempengarui
klien yang kurang baik sebab server tidak berjalan selama proses berlangsung.
·
Backup lebih
sederhana memeriksa prosedur sebab tidak ada kemungkinan gangguan campur tangan
dari aktifitas klien.
·
Backup local
dan backup remote
·
Backup penuh
dan backput bertambah sebagian
Suatu backup penuh meliputi semua data yang diatur oleh
suatu MySQL Server pada titik ditentukan pada waktunya.
·
Point in time
recovery
Metoda lain menggunakan log binary untuk mencapai point
in time recovery. Ini dilaksanakan dengan recovery yang pertama dari backup
yang pertama dan merecovery seperti semula dan memodifikasi prosesnya sampai
waktu yang kita tentukan.
Downtime, backup offline dalam organisasi keamanan data
Downtime
adalah jumlah waktu dimana suatu equipment tidak dapat beroperasi disebabkan
adanya kerusakan (failure).
Penyebab
downtime atara lain :
Penyebab downtime
|
Contoh
|
Rencana administrasi downtime
|
Upgrade untuk komponen hardware, firmware, driver,
sistem operasi, dan aplikasi perangkat lunak.
|
Komponen kegagalan
|
Server rusak komponen, seperti chip memori, penggemar,
papan sistem, dan pasokan listrik.
Rusak subsistem komponen penyimpanan, seperti hard disk gagal dan kontroler disk. Rusak komponen jaringan, seperti router dan kabel jaringan. |
Software cacat atau kegagalan
|
Drive berhenti merespons, sistem operasi berhenti
merespons atau reboot, virus, atau file korupsi.
|
Operator kesalahan atau pengguna berbahaya
|
Disengaja atau penghapusan file, operasi tidak
terampil, atau eksperimen.
|
Sistem padam atau pemeliharaan
|
Software atau sistem yang memerlukan reboot, atau
kegagalan sistem papan.
|
Daerah bencana
|
Kebakaran, badai, dan bencana lokal lainnya.
|
Daerah bencana
|
Gempa bumi, angin topan, banjir, dan bencana regional
lainnya.
|
A. Metode backup data
Beberapa metode backup data sebagai berikut
1. Menyalin file (copying files)
Membuat salinan file merupakan cara mudah dan banyak
digunakan untuk melakukan backup. Hal ini berarti fungsi dasar yang termasuk
dalam semua software backup dan semua Sistem Operasi.
2. Mengidentifikasi perubahan
(identification of change)
Beberapa filesystem memiliki archive bit untuk
masing-masing file yang disebut dengan recently changed (perubahan yang
terakhir). Beberapa software melihat dari tanggal dari sebuah file dan
memadatkannya (compress) sebagai backup terakhir.
3. Block Level Incremental
Beberapa metode backup yaitu dengan menyimpan blok
perubahan di dalam sebuah file. Tetapi hal ini membutuhkan level tinggi antara
filesystem dengan software backup.
B. Jenis Kerusakan dan jenis Media Penyimpanan
Berbicara
masalah proses backup tidak akan terpisahkan dengan masalah media penyimpanan
data (storage). Setiap backup dimulai dengan pertimbangan tempat data backup
akan disimpan. Data backup harus disimpan sedemikan hingga dapat teratur dengan
baik. Keteraturan tersebut dapat berupa sesederhana catatan kertas dengan
daftar cd-cd backup dengan isi datanya yang kita miliki atau dapat pula berupa
pengaturan canggih dengan index komputer, katalog atau database relasional.
Perbedaaan dalam penggunaan model penyimpanan data akan memberi manfaat yang
berbeda. Pengambilan manfaat ini berkaitan erat dengan skema rotasi backup yang
digunankan.
Pemilihan
media penyimpanan data backup menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam
proses backup. Ada banyak tipe media penyimpanan yang dapat dipilih dengan
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada beberapa jenis media
penyimpanan (storage), yang dapat dibedakan dari segi kecepatan, kapasitas dan
juga ketahanannya terhadap kerusakan:
- Media penyimpanan sementara (volatile storage)
Informasi yang ada di media
penyimpanan ini hanya ada selama catuan listrik mengalir. Jika catuan
listriknya terputus, maka informasi/data yang tersimpan akan hilang. Akan tetapi
kelebihan media penyimpanan ini terletak pada kecepatannya yang sangat tinggi.
Contoh media penyimpananya adalah RAM (Random Access Memory), Cache dan
register.
- Media penyimpanan permanent (non-volatile storage)
Informasi yang ada dalam media
penyimpanan ini tetap ada walaupun catuan listrik tidak mengalir lagi.
- Media penyimpanan stabil (stable storage)
Informasi yang ada di media
penyimpanan ini tidak pernah hilang/ rusak (secara fisik oleh factor-faktor
internal).
Jenis Media Penyimpanan
·
Tape Magnetic
·
Tape magnetic mirip
dengan kaset audio atau kaset video pita yang menyimpan data dalam pita megnet
panjang yang berputar dari titik awal hingga titik akhir.
·
Hardisk
·
Keunggulan
utama dari hardisk adalah waktu akses yang cepat, variasi kapasitas yang luas
dan kemudahan penggunaan.
·
Optical Disk
·
CD dan DVD
yang dapat direkam adalah dua pilihan yang ada dalam kategori ini. Namun,
dengan semakin murahnya drive DVD dengan kapasitas yang cukup besar, pemilihan
DVD sebagai media backup lebih menjanjikan daripada CD. Tentunya CD pun masih
bisa digunakan untuk proses backup kelompok data yang lebih kecil.
·
Floppy Disk
·
Media pada
masanya sudah mencukupi tuntutan penyimpanan data. Tapi, sekarang sudah tidak
ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan backup. Dengan
semakin besarnya file-file yang dimiliki orang seperti video, musik, hingga
data sistem, merupakan hal yang tidak masuk akal menjadikan floppy disk sebagai
pilihan.
·
Solid State Storage
·
Yang masuk
dalam kelompok media ini ada banyak, diantaranya flash memory, thumb drives,
compact flash, memory stick, secure digital cards, multi media card, dan
seterusnya. Portabilitas adalah keunggulan sekaligus kelemahan media backup
ini. Dengan portabilitasnya, data pada media ini sangat mudah dipindahkan
termasuk berpindah ke tangan yang tidak seharusnya.
·
Remote Backup
Services
·
Media ini
tidak berupa benda fisik yang nyata, namun berupa service atau layanan.
Biasanya perusahaan penyedia jasa ini menyewakan ruangan penyimpanan data yang
proses akses dan pengaturan data backup dilakukan melalui internet. Untuk segi
keamanan, metode ini sangat menjanjikan. Tapi, untuk kondisi Indonesia dengan
kualitas koneksi internetnya yang masih mengecewakan, masih memerlukan waktu
untuk implementasi luas metode backup ini.
Beberapa jenis kerusakan yang
dapat terjadi diantaranya adalah:
- Kegagalan transaksi (transaksi failure)
Ada beberapa jenis kesalahan yang
dapat menyebabkan sebuah transaksi menjadi gagal:
·
Kesalahan logika (logical error), dimana
program tidak dapat melanjutkan eksekusi normalnya karena adanya kondisi
internal tertentu seperti masukan yang salah/rusak, data yang tidak tersedia,
nilai data di luar batas domain yang diperbolehkan (overflow), logika program
yang tidak tepat.
·
Kesalahan sistem (system error), dimana
program/ sistem telah memasuki kondisi yang tidak diharapkan (seperti
deadlock), sebagai hasil dari tidak tereksekusinya program/sistem secara normal.
- Kerusakan sistem (system crash)
hardware macet (hang), menyebabkan
isi media penyimpanan sementara hilang.
- Kegagalan/ kerusakan disk (disk failure)
adanya/ terjadinya bad sector atau
disk macet pada saat berlangsungnya operasi I/O ke disk.
C. Manipulasi
data
Dalam proses
backup, data dapat disimpan dalam format apa adanya atau dapat pula dilakukan
manipulasi untuk optimasi backup itu sendiri. Dua proses manipulasi yang biasa
dilakukan adalah kompresi dan enkripsi. Kompresi memampatkan ukuran file
untuk menghemat ruangan penyimpanan data. Enkripsi menjadi isu penting saat
berkaitan dengan backup data yang bersifat penting dan rahasia. Enkripsi
menyimpan data bukan dalam format asli namun telah disembunyikan dalam bentuk
sandi-sandi algoritma tertentu. Dengan enkripsi hanya orang yang memiliki akses
kunci enkripsi yang dapat membaca data sesungguhnya. Dengan mengimplementasikan
pengamanan data backup melalui enkripsi akan memperlambat proses backup itu
sendiri. Namun, nilainya tentunya sebanding bila data yang dibackup merupakan
data yang sangat penting.
D. Metode manipulasi
data
Seringkali
manipulasi data digunakan untuk mengomptimalkan proses backup. Beberapa
manipulasi dapat meningkatkan kecepatan backup, kecepatan restore, keamanan
data dan penggunaan media penyimpanan.
1. Kompresi (Compression)
Teknik kompresi merupakan teknik memadatkan data, dan
menghemat ruang penyimpanan data. Metode kompresi biasanya tersedia dalam
fasilitas tape drive hardware.
2. Duplikasi (Duplication)
Beberapa pekerjaan backup adalah menduplikasi sebuah set
penyimpanan media kedua. Hal ini dapat dilakukan dengan menyimpan salinan kedua
(a second copy) pada lokasi yang berbeda atau pada media penyimpanan yang
berbeda.
3. Enkripsi (Encryption)
Kapasitas tinggi media penyimpanan yang dapat dipindah
(removable storage media) memungkinkan data dapat hilang atau dicuri. Namun,
enkripsi data dapat menyebabkan proses berjalan lambat, serta tidak efektif
untuk data enkripsi.
E. Mekanisme recovery
Mekanisme recovery memiliki dua bagian utama,
yaitu:
- Aksi-aksi yang ditempuh selama transaksi berjalan normal untuk menjamin adanya informasi yang memadai yang kelak dibutuhkan oleh mekanisme recovery.
- Aksi-aksi yang ditempuh setelah terjadinya kerusakan/ kegagalan sistem yang dilakukan untuk memulihkan isi basis data ke suatu keadaan yang menjamin konsistensi basis data, keatomikan, dan ketahanan transaksi.
Skema Mekanisme Recovery
Dengan asumsi ruang disk yang dialokasikan untuk basis
data tidak mengalami kerusakan, maka ada 3 pilihan skema untuk menjalankan
mekanisme recovery secara otomatis begitu kerusakan atau kegagalan sistem telah
terjadi. Ketiga skema pilihan itu adalah:
- File Log dengan Penundaan Pengubahan (Incremental Log With Defered Update)
- File Log dengan Pengubahan langsung (Incremental Log With Immediate Updates)
- Page Bayangan (Shadow Paging), yang memerlukan akses ke disk yang lebih sedikit.
Recovery untuk Transaksi Konkuren
a. Interaksi dengan pengendalian
konkurensi
Skema
recovery ini akan banyak tergantung pada skema pengendalian konkurensi yang
digunakan. Untuk menjalankan proses roll back terhadap transaksi yang gagal/
batal,kita harus membatalkan perubahan yang telah dilakukan oleh transaksi
tersebut.
Jika
sebuah transaksi T telah mengubah sebuah item data Q, tidak boleh ada transaksi
lain yang boleh mengubah item data yang sama hingga T telah di-commit ataupun
di-roll back. Kita dapat menjamin hal ini dengan memanfaatkan Loking Protokol
Dua Fase yang Ketat, yang menerapkan penguncian dengan mode exclusive hingga
akhir transaksi.
b. Restart recovery
Pada
saat sistem melakukan pemulihan data, ia membentuk dua buah daftar. Yang
pertama adalah daftar undo (undo-list) yang terdiri atas transaksi-transaksi
yang harus dikenai operasi undo dan daftar redo (redo-list) yang berisi
transaksi-transaksi yang harus dikenai operasi redo.
Kedua
daftar ini dibentuk untuk proses recovery sebagai berikut. Mula-mula kedua
daftar tersebut kosong. Kita melakukan penelusuran mundur terhadap file log,
memeriksa record hingga ditemukannya <checkpoint>:
·
Untuk setiap record yang ditemukan dalam
bentuk <Ti commit>, kita tambahkan Ti dalam
redo-list.
·
Untuk setiap record yang ditemukan dalam
bentuk <Ti start>, jika Ti tidak ada dalam
redo-list, kita tambahkan Ti dalam undo-list.
Pada saat semua record dimaksud dalam file log telah
diperiksa, kita periksa isi list L dalam record checkpoint. Untuk setiap
transaksi Ti dalam L, jika Ti tidak ada dalam redo-list
maka kita tambahkan Ti dalam
undo-list. Begitu kedua daftar tersebut telah terbentuk, maka proses recovery
akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Ulangi penelusuran mundur file log dari record terakhir, dan jalankan operasi undo untuk setiap record dalam file logyang memiliki transaksi Ti pada undo-list. Record-record transaksi dalam redo-list diabaikan dalam fase ini. Penelusuran dihentikan ketika record <Ti start> ditemukan untuk setiap transaksi Ti dalam undo-list.
- Carilah record <checkpoint L> terakhir dalam file log. Perhatikan bahwa langkah ini dapat melibatkan penelusuran maju, jika record checkpoint telah dilewati dalam langkah 1.
- Lakukan penelusuran maju pada file log dari record <checkpoint L> terakhir dan jalankan operasi redo untuk setiap record dalam file log yang dimiliki transaksi Ti yang da di dalam redo-list. Pada fase ini, abaikan semua record dari transaksi yang ada dalam undo-list.
Setelah semua transaksi dalam
undo-list telah dikenai operasi undo, selanjutnya transaksi-transaksi dalam
redo-list juga dikenai denagn operasi redo.
F.
Operasi Backup
Kerusakan terhadap disk (yang merupakan jenis media
penyimpanan permanent yang paling umum), kerusakan data karena aktivitas
pemakai ataupun kerusakan data oleh aplikasi eksternal, dapat diantisipasi
dengan melakukan operasi backup secara periodik. Menjalankan operasi backup
secara rutin merupakan tugas pengelolaan basis data yang penting.
Berdasarkan waktu pelaksanaan atau strateginya, ada 2
jenis operasi backup yang dapat kita pilih, yaitu:
·
Backup Statis, di mana backup dilakukan
dengan lebih dulu menonaktifkan basis data secara keseluruhan.
·
Backup Dinamis, di mana backup dilakukan
tanpa penonaktifan basis data (sehingga user tetap bisa bekerja).
Backup Jarak Jauh (Remote Backup
System)
Sebuah alternative lain di samping penerapan basis data
terdistribusi di atas adalah dengan menjalankan pengolahan transaksi pada
sebuah situs yang disebut sebagai situs utama/primer, tetapi dengan memiliki
sebuah situs untuk backup jarak jauh (remote backup), di mana semua data dari
situs utama direplikasi. Situs remote backup kadang-kadang disebut juga sebagai
situs sekunder. Situs remote backup tersebut harus terus di-sinkronisasi dengan
situs primer, begitu terjadi perubahan pada situs primer. Situs remote backup
secaqra fisik harus terpisah dari situs primer.
Komentar
Posting Komentar